Mlaku-Mlaku Nang Semarang (Day2)

Sugeng Enjang Semarang!

Ya, hari ini kita bangun pagi sekali. Entah kenapa capeknya badan tapi kita malah bobok gak ada yang pulas, banyakan bangun. Akhirnya pagi-pagi kita keluar hotel untuk sekedar jalan-jalan pagi. Kebetulan di Jalan Pemuda lagi diadakan car free day. Pergilah kita mencari udara segar. Dan berakhir di landmark kota Semarang yang paling fenomenal, yakni Lawang Sewu.

Pagi ini lawang sewu sudah dibuka, ya memang masih sangat sepi. Tapi, ada sekumpulan mas-mas keceh juga yang lagi jalan-jalan berniat mengunjungi tempat ini. Kabar baiknya, kita bukan cuma berdua yang mengililingi gedung yang dikenal tempat bersarangnya dedemit ini, hihihi. Setidaknya kalo ada orang lain, pas teriak ada yang nolongin. *ngarep




Lawang sewu sebenarnya adalah bangunan kuno museum Kereta Api Indonesia yang dahulunya merupakan kantor dari Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij atau lebih dikenal dengan NIS, dibangun pada 1904 dan selesai di tahun 1907.

Bangunan ini dibagi dalam beberapa gedung. Dan di salah satu gedung ada area yang tidak boleh dimasuki -mungkin ini yang dulu diliput buat uji nyali kali ya- begitu berhenti di area tersebut dengan warning yang sangat jelas, gw pun segera kabur dan gak mau dekat-dekat. Gw memilih memasuki beberapa ruangan 'normal' yang banyak meliput tentang sejaran per-kereta api-an Indonesia.



Temen gw narsis beud dah ah :DD





Setelah puas berkeliling, kita pun kembali ke hotel untuk sarapan dan memikirkan hari ini mau kemana dan ngapain aja. Sarapan di hotel pun bikin kalap. Apa aja dimakan, niatnya mau hemat, biar gak jajan lagi di jalan. Hemat apa medit?! hihihi 

Rasa penasaran dengan Goa Kreyo pun belum dapat diredam. Tadinya kita berfikir untuk sekali lagi mencoba untuk melakukan perjalanan kesana. Namun, setelah kita rundingkan dengan matang, niat untuk mengunjungi Goa Kreyo pun kita urungkan. Niat ke simpang lima semarang pun juga kita urungkan, mengingat waktu yang sangat tidak memungkinkan. Mungkin next time jika berkunjung ke Semarang lagi bisa kita jamah kesana.

Menghabiskan waktu sebelum check out, kita pun istirahat sebentar, mandi, lalu beberes. Setelah check out, kita mampir ke pusat oleh-oleh semarang di Jalan Panandaran. Begitu menapak kaki disini, harumnya wingko babat sudah merasuk menggoda selera. Kita pun mencari pusat oleh-oleh yang banyak di rekomendasikan di internet. 

Toko Bandeng Djuwana pun kita pilih sebagai pusat untuk membeli oleh-oleh. Tapi, begitu masuk, sudah banyak sekalian antrian orang didalam. Sangat padat. Yang membuat kita agak sedikit mundur dari keramaian. Dan kita pun mencoba untuk mengalihkan vision mencari-cari yang enak dimakan. Didepan Toko Bandeng Djuwana ini ada penjual Lumpia paling enak di Semarang, Lumpia Mbak Lien. 

Tadinya gw mau cobain dulu tuh lumpia, tapi begitu mau pesan, si mas nya bilang kalau mereka lagi sibuk melayani lumpia pesanan yang sudah diborong orang. Dan misi gw untuk cicipi lumpia Mbak Lien pun Sirna :(

Gw berjalan sampai menjelang toko Bandeng Presto Pertama Sejak 1977, disamping toko tersebut ada toko kecil penjual lumpia dengan harga Rp 18.000 dapat 2. Gw pun memesan lumpia kering untuk dicicipi dengan isian ayam, telur, dan udang. Murah sih harganya dibanding yang lain, tapi begitu digigit rasanya sangat aneh. Berasa ada campuran udang yang tidak segar, sehingga rasanya sedikit pahit. Untung kita beli nya cuma buat mencicipi.

Kelar cicip-mencicip, gw dan Apri balik lagi ke toko bandeng djuwana. Disana gw akhirnya membeli oleh-oleh bandeng, tahu bakso, dan wingko babat buat keluarga. Di sini, harga sebanding dengan rasanya. Enak. Nampol. Gak bikin kecewa. Gw pun puas. Keluarga pun Senang.






Setelah membeli beberapa oleh-oleh kita pun segera bergegas menuju Stasiun Poncol, mengingat gw dan Apri baru akan membeli tiket kereta on the spot. Dan syukurnya begitu sampai stasiun kita masih kebagian tiket pulang. Hihihi.

Sampai jumpa lagi Semarang. Bye Bye. 


Komentar

Most Common

Umbul Sidomukti

Confetti Ice Cream Malang

Mlaku-Mlaku Nang Semarang (Day1)

Day Seven-Eight : Penang

Bumi Lambung Mangkurat, Bungas!

Solo Backpacker Goes to Singapore Part II

Solo Backpacker Goes to Singapore Part III

Mengisi Amunisi di Resto Kapitan, Penang